Dukung Masa Penyembuhan, Ini Pilihan Olahraga Untuk Pasien TBC

img
Ilustrasi olahraga joging.

KOMPAS.com - Masa pengobatan yang panjang dan penurunan fungsi paru-paru kerap membuat kualitas hidup pasien tuberkulosis (TBC) menurun. Beberapa aktivitas yang biasa dilakukan pun tidak bisa dinikmati seperti sebelumnya.

Meski demikian, kondisi tersebut tidak menghalangi pasien TBC untuk melakukan aktivitas fisik. Bahkan, pasien TBC disarankan untuk berolahraga agar tetap fit sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Mind and Medical Science pada 2019 menemukan bahwa olahraga rutin dapat membantu mengembalikan fungsi paru-paru yang terganggu akibat TBC.

Namun, tidak semua jenis olahraga dapat dilakukan oleh pasien TBC. Utamanya, olahraga dengan intensitas yang berat.

Lantas, apa saja olahraga yang direkomendasikan untuk pasien TBC? Berikut ulasannya.

1. Yoga

Berdasarkan penelitian dalam jurnal Preventive Medicine, latihan pernapasan, seperti yoga, menjadi salah satu olahraga yang direkomendasikan. Pasalnya, olahraga ini dinilai dapat membantu kesembuhan pasien TBC.

Berikut panduan yoga sederhana untuk pasien TBC:

  • Ambil posisi duduk bersila, lalu tegakkan tulang belakang diikuti oleh leher dan kepala
  • Tarik serta hembuskan napas dengan kencang dan cepat dengan otot tenggorokan, Usahakan otot wajah tetap rileks
  • Usahakan tidak mengembangkan lubang hidung ketika menarik dan menghembuskan napas. Lakukan dengan konsisten
  • Ulangi langkah-langkah di atas sebanyak 10-15 menit dalam satu sesi

Latihan yoga seperti ini cukup berlangsung selama 45 menit dan bisa dilakukan 3 kali dalam seminggu.

2. Jalan kaki

Sebuah penelitian di Journal of Exercise Rehabilitation menyebutkan, aktivitas berjalan kaki secara rutin yang berdurasi selama 6 menit bisa membantu meningkatkan kemampuan pernapasan. Selain itu, berjalan kaki juga bisa membantu melancarkan peredaran darah pasien TBC.

Jika kondisi pasien TBC mulai membaik, aktivitas jalan kaki bisa ditingkatkan durasinya sampai ke 30 menit dalam satu hari.

Akan tetapi, pastikan pasien TBC menggunakan masker saat berjalan kaki di luar rumah untuk meminimalisasi risiko penularan.

3. Angkat beban ringan

Pengobatan yang berlangsung selama berbulan-bulan kerap menimbulkan penurunan massa otot pada pasien TBC. Karenanya, olahraga angkat beban ringan dapat menjadi salah satu pilihan olahraga untuk pasien TBC.

Pasien TBC dapat mengangkat beban 1-2 kilogram (kg) secara repetitif sebanyak 12-20 kali di setiap sisi. Beban dan jumlah repetisi pun bisa disesuaikan juga dengan kemampuan pasien TBC.

Satu hal yang perlu diingat dan dilakukan oleh pasien TBC sebelum berolahraga adalah pemanasan, seperti peregangan otot. Ini perlu dilakukan agar terhindar dari cedera saat berolahraga. Lakukan pemanasan setidaknya 8 hitungan sebelum mulai berolahraga.

Sadar gejala TBC, lakukan #141CekTBC

Apa pun  pilihan olahraga untuk pasien TBC, hal terpenting lainnya adalah kesadaran terhadap gejala TBC. Gejala penyakit pernapasan ini kerap dianggap enteng karena dinilai bisa sembuh ketika sudah minum obat tanpa pemeriksaan dari dokter terlebih dahulu. Padahal, kenyataannya tidak sesederhana itu.

Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai TBC, kunjungi website https://141.stoptbindonesia.org dan https://tbindonesia.or.id/.

Melalui website tersebut, Anda akan mendapat informasi lengkap tentang gejala TBC beserta pencegahannya. Anda pun bisa mengidentifikasi TBC sejak dini dengan memanfaatkan beberapa fitur yang ada di dalam website tersebut.

Salah satunya, fitur Pengingat 141CekTBC. Fitur ini dapat mengidentifikasi gejala TBC, seperti batuk berdahak terus-menerus sampai 14 hari atau lebih. Jika mengalami gejala ini, Anda akan mendapat peringatan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Selain itu, ada pula fitur Chatbot 141CekTBC yang dapat membantu Anda mendapatkan informasi lengkap soal pencegahan TBC. Bahkan, fitur ini juga dapat membantu Anda menemukan lokasi fasilitas kesehatan untuk mendapat pemeriksaan yang tepat, serta terhubung dengan dokter melalui Halodoc dan komunitas peduli TBC terdekat.

Anda pun tidak perlu khawatir dengan biaya pemeriksaan. Sebab, TBC dapat ditangani secara gratis dengan memanfaatkan layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di fasilitas kesehatan pemerintah.

Oleh karena itu, tidak ada untuk tidak memeriksakan diri ketika mengalami gejala TBC.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai TBC, silakan kunjungi:

Website: https://141.stoptbindonesia.org dan https://tbindonesia.or.id

Instagram/Twitter/Facebook: Stop TB Partnership Indonesia

Whatsapp: (+628119961141)

Twitter: @tbc.indonesia

Facebook: TB Indonesia

Youtube: TB Indonesia

Kembali ke Halaman Awal
infografik
  • Kenali, Sadari serta Cegah TBC
    dari sekarang dengan #141CekTBC #TOSSTBC
  • 14 Hari Batuk Tak Reda?
    1 Solusi, Cek Dokter Segera!
  • Chatbot via
    Whatsapp

    Chatbot via
    Website

    Pengingat
    141

    Website
    TB Indonesia

    Informasi
    Lainnya

  • Klik Untuk Tahu Lebih Lanjut

    cursor icon
infografik
  • Kenali, Sadari serta Cegah TBC
    dari sekarang dengan #141CekTBC #TOSSTBC
  • 14 Hari Batuk Tak Reda?
    1 Solusi, Cek Dokter Segera!
  • Chatbot via
    Whatsapp

    Chatbot via
    Website

    Pengingat
    141

    Website
    TB Indonesia

    Informasi
    Lainnya

  • Klik Untuk Tahu Lebih Lanjut

    cursor icon