Tak Hanya Orang Dewasa, TBC Juga Menyerang Anak-Anak

img
Ilustrasi TBC pada anak.

 

KOMPAS.com - Bakteri mycobacterium tuberculosis penyebab tuberkulosis atau TBC tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak. 

Data menyebutkan pada 2021, jumlah anak-anak dengan umur 0-14 tahun yang terinfeksi TBC mencapai 36.533. Jumlah ini mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan jumlah kasus TBC pada anak setahun sebelumnya yang mencapai 70.341. Meski demikian hal ini perlu diwaspadai. Dalam laporan WHO, kematian karena infeksi TBC lebih banyak terjadi dibandingkan malaria atau AIDS.

Perlu Anda ketahui bahwa gejala umum infeksi TBC pada anak tidak selalu ditandai oleh batuk berdahak terus-menerus selama 14 hari atau lebih. Hal ini yang membuat orangtua terkadang cukup kesulitan untuk mengidentifikasi dan mengetahui apakah anaknya terinfeksi TBC atau tidak.

Namun, ada beberapa gejala umum yang bisa Anda ketahui.

Nafsu makan berkurang drastis

Jika anak tidak mengalami batuk terus-menerus, gejala umum yang bisa diketahui dan diidentifikasi sejak dini adalah nafsu makan yang menurun drastis. Hal tersebut akan membuat anak terlihat lebih kurus daripada anak-anak lain seusianya.

Berat badan yang bermasalah

Berkaitan dengan nafsu makan yang turun drastis, gejala umum selanjutnya bisa Anda lihat dari berat badan anak yang akan turun selama 2-3 bulan berturut-turut, tanpa Anda mengetahui apa sebabnya. Beberapa kasus menunjukan, meskipun sudah mendapatkan upaya perbaikan gizi, berat badan anak tidak kunjung naik dalam 1 bulan.

Selain dua gejala umum yang paling mudah dilihat, beberapa gejala lainnya mulai dari demam yang berkali-kali menyerang, berkeringat pada malam hari, anak terlihat lemas dan tidak bertenaga, sampai terjadi pembengkakan kelenjar getah bening (benjolan di sekitar leher atau bawah rahang anak).

Jika anak menunjukan gejala-gejala tersebut, segera bawa anak ke dokter. 

Deteksi dini TBC pada anak

Kemudian, hal yang perlu Anda ketahui selanjutnya adalah cara mendeteksi dini TBC pada anak. Selain melihat dari gejala-gejala diatas. Dari hellosehat.com, ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan sebagai langkah awal untuk mendeteksi dini TBC pada anak. 

Sebagai orangtua, hal pertama yang bisa Anda lakukan sebagai upaya mengetahui bagaimana  anak terkena TBC adalah menelusuri siapa saja orang dewasa yang kontak erat dengan anak. Anda bisa telusuri siapa yang menjadi pasien TBC atau bergejala TBC yang berada di dalam rumah atau di luar rumah.

Tracing ini akan membantu untuk mengetahui kemungkinan anak terinfeksi TBC. Anda bisa lihat gejala umum pada orang dewasa yang batuk terus-menerus selama 14 hari atau lebih. Jika Anda mengetahui ada seseorang yang memiliki gejala tersebut, ajak untuk cek ke dokter segera.

Upaya kedua yang bisa dilakukan oleh Anda untuk mendeteksi TBC pada anak adalah menjalani tes tuberkulin. Biasanya tes ini akan dokter lakukan dalam dua kali pertemuan.

Pada pertemuan pertama, dokter akan menyuntikan cairan tuberkulin pada kulit lengan bawah. Hasilnya akan diamati oleh dokter pada pertemuan selanjutnya. Jika pada waktu 48 jam -72 jam dari suntikan tersebut anak mengalami benjolan pada area suntikan, besar kemungkinan anak terinfeksi TBC.

Untuk memastikan hal ini, dokter akan merekomendasikan Anda untuk melakukan pemeriksaan lanjutan seperti rontgen dada, pemeriksaan dahak, sampai tes darah. Hal ini perlu dilakukan agar dapat mengetahui dengan pasti apakah anak terinfeksi TBC atau tidak.

Pengobatan TBC pada anak

Sebelum melakukan pengobatan TBC pada anak, Anda harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana keadaan infeksi TBC pada anak. Ada dua kondisi infeksi TBC, pertama TBC Laten, yakni kondisi bakteri telah berada di dalam tubuh tetapi tidak berkembang biak sehingga tidak menimbulkan gejala TBC. Kedua, TBC aktif, yakni bakteri bisa menyebar ke berbagai organ lain di dalam tubuh dan telah menginfeksi tubuh.

Jika anak mengalami TBC Laten, berdasarkan Petunjuk Teknis Penanganan Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) Kementerian Kesehatan RI 2020, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT).

Untuk anak berusia kurang dari 2 tahun, TPT yang direkomendasikan adalah 3HR dan 6H. Kemudian, untuk anak berusia 2-4 tahun dan lebih dari 5 tahun, TPT yang direkomendasikan adalah 3HP.

Untuk paduan 6H, dosis obat akan disesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap bulan, obat tersebut akan dikonsumsi 1 hari 1 kali saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan). Durasi pemberian obat selama 6 bulan. Jika anak tidak menunjukan gejala TBC, maka pemberian obat tetap dilakukan sampai 6 bulan. Tetapi, jika muncul gejala TBC, cek segera ke dokter untuk pemeriksaan yang tepat, lalu TPT dihentikan dan diberikan OAT (Obat Anti TBC). 

Untuk selengkapnya, Anda bisa cek di sini.

Cegah TBC, lakukan identifikasi #141CekTBC

Selain mengetahui bagaimana identifikasi TBC pada anak, Anda juga harus mengetahui bagaimana mengidentifikasi gejala TBC pada diri sendiri dan orang dewasa lainnya. Kepekaan dan kesadaran jadi kunci dalam upaya deteksi dini TBC.

Jika Anda mengalami batuk berdahak terus-menerus selama 14 hari atau lebih, Anda harus cek ke dokter segera. Untuk membantu Anda mengidentifikasi infeksi TBC, Anda bisa lakukan pengecekan dan mencari informasi lewat ponsel dengan mengeklik #141CekTBC.

Selain itu, melalui website di atas, Anda bisa mengidentifikasi infeksi TBC dengan lebih mudah menggunakan beberapa fitur yang tersedia di sana.

Fitur Pengingat 141CekTBC, misalnya, akan membantu Anda untuk menandai sudah berapa lama gejala batuk yang Anda alami. Jika gejala batuk terus terjadi sampai 14 hari atau lebih, Anda akan mendapat peringatan untuk langsung cek ke dokter segera.

Kemudian, ada fitur yang akan segera hadir yaitu fitur Chatbot 141CekTBC di mana fitur ini akan membantumu untuk mengetahui informasi lengkap tentang pencegahan TBC. Dengan fitur ini , Anda bisa menemukan lokasi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan yang tepat, serta terhubung dengan dokter melalui Halodoc atau komunitas peduli TBC terdekat.

Satu hal lagi yang harus Anda ketahui, tidak perlu khawatir mengenai biaya, pemeriksaan TBC disediakan gratis di fasilitas kesehatan pemerintah menggunakan BPJS Kesehatan.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi:

14 Hari Batuk Tak Reda? 1 Solusi, Cek Dokter Segera!

 

Website:                                  https://141.stoptbindonesia.org dan https://tbindonesia.or.id

Instagram/Twitter/Facebook: Stop TB Partnership Indonesia

Whatsapp:                               (+628119961141)

Website:                                  tbindonesia.or.id

Twitter:                                   @tbc.indonesia

Facebook:                                TB Indonesia

Youtube:                                  TB Indonesia

Kembali ke Halaman Awal
infografik
  • Kenali, Sadari serta Cegah TBC
    dari sekarang dengan #141CekTBC #TOSSTBC
  • 14 Hari Batuk Tak Reda?
    1 Solusi, Cek Dokter Segera!
  • Chatbot via
    Whatsapp

    Chatbot via
    Website

    Pengingat
    141

    Website
    TB Indonesia

    Informasi
    Lainnya

  • Klik Untuk Tahu Lebih Lanjut

    cursor icon
infografik
  • Kenali, Sadari serta Cegah TBC
    dari sekarang dengan #141CekTBC #TOSSTBC
  • 14 Hari Batuk Tak Reda?
    1 Solusi, Cek Dokter Segera!
  • Chatbot via
    Whatsapp

    Chatbot via
    Website

    Pengingat
    141

    Website
    TB Indonesia

    Informasi
    Lainnya

  • Klik Untuk Tahu Lebih Lanjut

    cursor icon